Bismillahirrahanirrahim
Alhamdulillah.
Segala Puji Bagi Allah SWT atas segala kenikmatan dan kesempatan, kita masih
diijinkan mengirup oksigen-Nya, melihat ciptaan-Nya, mendengar lantunan
firman-Nya, melakukan kebaikan, serta merasakan kedamaian dalam lingkup cinta
dan kasih sayang-Nya. Fabiayyiaalaairabbikumaa
tukadzdzibaan? Sampai detik ini, Allah terus mengalirkan nikmat tak
terhingga; nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan. Bahkan oksigen yang
kita hirup sekarang terhitung sebagai dzikir di bulan Ramadhan ini, apalagi
kita bernafas sambil berdzikir. AllahuAkbar.
Pada bulan Ramadhan
terkumpul kebaikan-kebaikan, doa diijabah, dan kebaikan dilipatgandakan oleh
Allah SWT. Barangsiapa yang melaksanakan
amal sunah di bulan Ramadhan, maka sama seperti melaksanakan kewajiban di bulan
yang lain. Barangsiapa yang melaksanakan amal kewajiban, maka sama seperti
melaksanakan 70 kali kewajiban di bulan yang lain.
Pada bulan ini
pula diturunkan al-Qur’an al-Karim, berisi firman-firman Allah, sebagai
petunjuk bagi manusia dan pembeda mana yang hak dan yang batil. Al-Qur’an al-Karim
menjadi syafa’at di akhirat kelak pada yaumul akhir, bahkan surga merindukan
orang-orang yang selalu membaca al-Qur’an. Allah juga memberikan satu malam pada bulan Ramadhan yang lebih baik
dari seribu bulan. Tentunya hal ini tidak kita sia-siakan, bahkan dari awal
Ramadhan hingga akhir, kita bersimpuh dan beribadah kepada Allah untuk
mendapatkan satu malam itu.
Adapun tujuan
dilaksanakannya puasa itu adalah membentuk hamba-hamba Allah yang bertakwa. Takwa berarti benar-benar takut kepada Allah,
Pencipta kita dan melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, serta
menahan keinginan diri. Puasa mengajarkan kita bagaimana pengendalian diri.
Kita merupakan manusia yang tidak pernah berpuas diri yaitu keinginan yang
berlipat ganda, misalnya dapat satu minta dua, dapat dua minta empat, dapat
empat minta delapan, dan seterusnya. Orang-orang yang takut kepada Allah dan
dapat menahan dirinya, keinginan hawa nafsunya tidak dibiarkan begitu saja,
maka surga-lah tempat disisi Allah kelak. Semoga kita semua dapat berkumpul di
surga-Nya kelak, aamiin.
“Sungguh, orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di
sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah Rida tehadap mereka dan mereka
pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhan-nya.” QS Al-Bayyinah (98): 7-8.
Hidup kita
hanya sementara. Nikmat ramadhan yang dapat kita rasakan sekarang adalah
kesempatan bagi kita untuk melakukan amalan-amalan di bulan ramadhan yang penuh
berkah ini. Maka, mumpung ajal belum menjemput dan mumpung kita masih merasakan
nikmat kesehatan, jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan. Persiapkan
tabungan kita untuk menghadap-Nya. Semua harta, jabatan, gelar akan lepas
ketika ajal datang. Innalillahi wa
innailaihi raji’un. Hanya amalan-lah yang dapat menemani kita menuju Allah.
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami Berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami Beri balasan dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” QS An-Nahl(16): 97
Banyak amalan
yang Nabi SAW contohkan dan jika kita melakukannya, insyaAllah kita dapat
berkumpul bersama Nabi SAW di akhirat kelak. Nabi SAW tidak pernah meninggalkan
shalat berjama’ah, dan tidak pernah meninggalkan dzikir. Dzikir adalah salah
satu kiat untuk menyehatkan hati kita.
“Dari Utsman bin Affan ra., ia berkata: Saya
mendengar Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang salat Isya’ dengan berjamaah,
seolah-olah ia mengerjakan salat setengah malam. Dan barangsiapa yang salat
Subuh dengan berjamaah seolah-olah ia mengerjakan salat semalam suntuk.”
(HR Muslim)
Adapun amalan
baik yang dapat di lakukan di bulan ramadhan dan mendapat balasan yang
berlipatganda, diantaranya:
a.
1. Sedekah
“Barangsiapa memberi makanan untuk berbuka puasa
kepada orang yang berpuasa, ia berhak atas pahalanya tanpa mengurangi sedikit
pun pahala orang yang berpuasa.” (Diriwayatkan Ahmad dan At-Tirmidzi.
Hadits ini shahih)
“Barangsiapa memberi makanan atau minuman
untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa dari harta yang halal, maka para
malaikat mendoakannya di jam-jam bulan Ramadhan dan Jibril juga mendoakannya di
malam Lailatul Qadar.” (Diriwayatkan Ath-Thabrani dan Abu Asy-Syaikh)
2. Qiyamul lail
Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam
Ramadhan. Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau membangunkan
keluarganya, semua anak-anak kecil, dan semua orang dewasa yang mampu shalat.
(Diriwayatkan Muslim).
3. Membaca al-Quran al-Karim
Rasulullah SAW memperbanyak membaca
al-Qur’an al-Karim di bulan Ramadhan dan Malaikat Jibril datang kepada beliau
untuk membacakan al-Qur’an al-Karim kepada beliau di bulan Ramadhan.
(Diriwayatkan al-Bukhari).
4. I’tikaf
“Dari
Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah SAW selalu beritikaf pada sepuluh hari
terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Umrah
“Umrah di
bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.” (Muttafaq Alaih)
Penulis:-haqiqie-
Sumber:
Al-Qur’an al-Karim
Minhajul Muslim, Abu Bakr Jabir Al-Jazairi
Kuliah Ust. Muhammad Yusuf H. Usman
Picture: saramuslimaa.tumblr.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar