Jumat, 28 Februari 2014

Pacaran Berkedok Komitmen


          
Cinta adalah sesuatu yang sangat sensitif bagi setiap orang di zaman sekarang. Semua pasti akan mengatakan kalau mereka membutuhkan cinta untuk bertahan hidup, minimal mempunyai orang yang dicintai dan mencintai. Dan cintapun tak lepas dengan kehidupan para muda-mudi di zaman ini. Banyak yang rela melakukan apa saja demi cinta, sampai-sampai melanggar aturan Allah dengan mecintai wanita/laki-laki yang bukan mahram atau biasa kita simpulkan dengan yang namanya “pacaran”. Tidak sedikit orang yang berpacaran mengerti hukum pacaran itu sendiri di dalam Islam, namun apa daya hawa nafsu sudah menguasai jiwa dan akal mereka. Hal itu sudah biasa kita temukan di kehidupan nyata, ada trend baru yang baru-baru ini saya temukan, bukan lagi pacaran selayaknya muda-mudi pada umumnya,  atau pacaran via internet/sms lagi tapi “Pacaran Berkedok Komitmen”. Dan mirisnya justru dilakukan oleh orang yang “katanya” mengerti hukum pacaran itu seperti apa bahkan mengerti hukum berkhalwat dengan lawan jenis itu bagaimana. Penasaran kan apa yang dimaksud pacaran yang berkedok komitmen? Atau bagaimana sih pacaran berkedok komitmen itu? Yuuuk kita bahas J
            Kita sudah tau kan pacaran itu seperti apa, jadi kita langsung saja membahas bagaimana pacaran berkedok komitmen itu. Yup, dari kata-katanya saja sudah jelas bahwa pacaran berkedok komitmen itu adalah orang yang saling mencintai tapi karena tau bahwa pacaran itu tidak ada di dalam Islam makanya mereka ganti dengan kata “komitmen” dengan tujuan nantinya bakal menikah atau saling menjaga diri biar gak suka sama orang lain tapi tetap saja jalan bareng, kirim sms perhatian, manggilnya pake panggilan kesayangan dan semacamnya. Lalu kenapa harus ada embel-embel komitmennya? Biar ntar kalau ditanya sama orang pacaran atau nggak, jawabnya “nggak kok, kita Cuma komitmenan aja” H- E-double L-O (re: Hellooowww) semua orang tau kali mana yang pacaran mana yang nggak, mau Cuma komitmenan kek atau Cuma HTSan kek selama dilakukan oleh pasangan yang bukan muhrim tetep aja “HARAM”. Na’udzubillah.
            Apakah sebegitu dahsyatnya cinta itu sampai-sampai kalian wahai wanita tidak bisa berlogika? Coba tanyakan pada dirimu sendiri, yakinkah kau akan berjodoh dengannya? Relakah dirimu terjerumus dalam kenistaan? Senikmat itukah pacaran sampai kau takut dan sedih jika kehilangannya? Jika kau tak bersamanya apakah dunia akan kiamat? Sadarlah, bahwa cinta sejati itu adalah cinta yang dibalut dengan kehalalan yaitu “MENIKAH” bukan dengan pacaran atau komitmen-komitmenan.
            Wahai lelaki, tidakkah kau membayangkan jika saudara perempuanmu dilakukan seperti itu oleh lelaki lain, marahkah kau? Sebegitu yakinnya kah dirimu bahwa kau akan menikahinya? Bagaimana kalau ternyata ada yang lebih baik darinya, tidakkah kau malah lebih memilih yang lebih baik dari wanita yang sedang kau pacari?
Wahai saudaraku, Ingatlah ayat ini!!!
"Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa."  (Qs. Az Zukhruf: 67)
Bertaubatlah, kembalilah kejalan yang lurus lagi selamat. Dengarkan jeritan jiwa sucimu yang masih tersisa, tidakkah kau rindu dengan ketenangan jiwamu? Hanya dengan mengingat Allah saja hatimu menjadi tenteram, bukan dengan mengingat laki-laki atau wanita yang belum halal bagimu. Sungguh Allah Maha Pemurah lagi Maha Pemaaf, tinggalkanlah dia, Allah akan menggantimu dengan yang lebih baik.
Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu.”
(HR. Ahmad, no. 23074)
Wallahu ta’ala a’lam bisshowab


Malang, 28 Februari 2014

Shafitri F. A

Tidak ada komentar: