BERHATI-HATILAH
DARI PARA PRIA SERIGALA BERBULU DOMBA (Sebab Mekarmu Hanya Sekali)
“Tiba-tiba lelaki yang ku kenal baik
berubah menjadi buas, aku pun tak berdaya untuk melawan dan… akhirnya
kesucianku terenggut.!!!”
Begitu kutipan dan penggalan
pengalaman, sebut saja Bunga, yang hancur masa depannya seperti dilansir sebuah
harian ibukota. Sedih, pastinya begitu. Betapa tidak, kesucian yang dijaga
sejak lama yang hanya akan dipersembahkan kepada lelaki yang sudah sah sebagai
suami, kini pecah dalam beberapa saat.
Bunga tak sendiri. Masih banyak
Bunga-Bunga lain yang ‘madunya sudah dihisap oleh kumbang jantan’. Ada yang
frustasi, tak sedikit pula yang ‘menjual’ diri karena kecewa dengan perlakuan
pacar yang tak bertanggung jawab. Seperti yang dialami oleh Kembang (21), sebut
saja begitu, seorang mahasiswi di kota kembang yang menjadi pramunikmat di
sebuah diskotik. Dara yang berasal dari keluarga berada ini mengaku memberikan
kegadisannya kepada lelaki yang ia anggap baik dan berjanji menikahinya.
“Karena aku sangat mencintainya, akupun memberikan ‘segalanya’ pada dia, karena
janjinya akan menikahiku”, ungkapnya getir.
Tapi apa yang terjadi? Lanjutnya
gusar, “Empat tahun hubunganku dengannya sia-sia saja. Apalagi saat kukatakan
padanya, bahwa aku tengah ‘berbadan’ dua, dia pun tak peduli bahkan menyuruhku
menggugurkannya. Aku pun menurutinya.” Inikah namanya cinta?
Survei Membuktikan. Sebuah
penelitian yang sempat menyentak semua kalangan, dilakukan oleh Lembaga Studi
Cinta dan Pusat Pelatihan Bisnis dan humaniora (LSC Pusbih). Hasilnya, hampir
97,5% mahasiswi di Yogyakarta sudah kehilangan keperawanannya. Yang lebih
mengenaskan lagi, ternyata semua responden mengaku melakukan hubungan seks di
luar nikah tanpa paksaan alias dilakukan suka sama suka. Nah lho…! Kita sudah
berkali-kali dikejutkan dengan hasil penelitian serupa. Mulai dari penelitian
‘kumpul kebo’ tahun 1984 yang lalu, hingga penelitian sejenis yang banyak
dilakukan di berbagai kota di Indonesia. Hasilnya, membuat kita mengelus dada…
betapa rusaknya generasi muda sekarang.
Kenapa Terjadi?
Seperti seloroh orang yang pernah
menjadi nomor satu di negeri ini, ‘dari mata turun ke hati, dari hati turun ke
celana’ sungguh sangat mengenaskan dan benar-benar terjadi. Isyarat mata yang
penuh makna mendapat sambutan hangat, saling sapa dan berbincang, berlanjut
hingga hati menjadi ‘klik’. Berpisah membuat makan tak enak, tidurpun tak
nyenyak. Di benak yang terbayang hanya si dia, lagi-lagi si dia. Pertemuan pun
berulang kembali dalam tahap mengungkap rasa, ‘nembak’, begitu istilah gaul
kawula muda sekarang. Bahagia rasanya bagi sang dara karena yang ditunggu
tibalah saatnya, diapun mengangguk setuju untuk ‘jalan bareng’ dalam suka dan
duka. Ada rindu menggebu bila tak bertemu, ada cinta yang bersemayam dalam
dada. Bila bersua ada kasih yang terukir dalam diri untuk pujaan hati…
Sudah bisa ditebak, seperti sebuah iklan, kesan pertama
begitu menggoda selanjutnya penuh dosa… pegangan bahkan sampai dengan hal yang
belum patut untuk dilakukan seperti pengakuan Bunga dan Kembang tadi. Bisa
sudah pacaran, istilah gaul jalan bareng, hampa tanpa pegangan, dan maaf…
selanjutnya anda pun sudah bisa menebaknya, karena tak pantas kami ungkapkan.
Islam telah mewanti-wanti agar tidak
mendekati zina. Norma yang bersifat pencegahan ini lebih efektif dalam menjaga
hal-hal yang tidak baik. Menundukkan pandangan, istilah anak ta’lim ghadul
bashar adalah permulaan yang sangat bagus. “Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…”
(QS. an-Nuur : 31)
Memandang pun dilarang, apalagi
lebih dari itu. Apakah ada orang yang berpacaran menjaga pandangan? Apakah ada
orang yang berpacaran tanpa jalan bareng dan berdua-duaan di tempat yang sepi?
Laki-laki mana yang mau pacaran tanpa pegang sana – pegang sini?
Ketahuilah, jika kalian mencintai
laki-laki dengan jalan yang salah, maka akhirnya pun akan salah, menyesal.
Laki-laki seperti itu sebenarnya tidak serius dalam menjalin kasih denganmu.
Jika memang serius, tentu ia akan masuk lewat pintu resmi sebagaimana yang
diajarkan oleh agama kita. Tak mengenal pacaran apalagi jalan bareng.
Kebanyakan mereka mengaku pacaran hanya untuk having fun, maka jangan heran
bila meninggalkanmu begitu saja setelah ‘madu’ dihisap dan mencampakkan dirimu
begitu saja.
Laki-laki, apalagi pada zaman
sekarang, berpikir seribu kali –sekali lagi-, seribu kali untuk memilih
pendamping hidup yang tidak perawan dan mana mau menikah dengan wanita yang
sudah ‘turun mesin’, istilah gaul anak lelaki sekarang. Sementara sekarang
sudah banyak remaja putri kehilangan, minimal harga diri. Kalaupun keperawanan
masih utuh, yang lain? Karena itu, jagalah harga dirimu, karena mekarmu hanya
sekali…!!!
by: Tiara Putri Andini (FK UMM 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar