Kamis, 23 April 2015

Sikap Berlebih-lebihan




Mengapa pandangan berlebihan sangat berbahaya? Pandangan harus dijaga dan banyak memandang hal yang tidak halal harus dihindari. Hal tersebut disebabkan karena apa yang dilihat oleh mata akan turun dan tertanam di hati dan pada akhirnya akan berakhir di kemaluan. Quran telah memperingatkan kita tentang pentingnya menjaga pandangan, hal tersebut tercantum delam QS. An-Nuur ayat 30, yang berbunyi:



Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

Nabi bersabda: “Anak cucu Adam telah ditetapkan mendapatkan bagian dari zina, maka dia pasti memperolehnya. Dua mata, zinanya dengan melihat (yang jorok). Dua telinga, zinanya dengan mendengar. Lidah, zinanya dengan berbicara (berbicara mesra, mendayu-dayu, jorok). Tangan, zinanya dengan memegang. Kaki, zinanya dengan melangkah. Hati, ia menginginkan dan berangan-angan. Yang membenarkan atau mendustakan semua itu adalah kemaluan.”
Bahaya pandangan juga sudah terbukti dari kisah Imam Syafi’i. Suatu hari, ada seorang perempuan yang lewat di depan Imam Syafi’i, tiba-tiba kainnya tersingkap oleh angin sehingga betisnya terlihat. Pemandangan tersebut tertangkap oleh penglihatan Imam Syafi’i. Seketika itu pula, 40 hafalan hadist beliau hilang. Lalu bagaimana jika kita tidak sengaja melihat sesuatu yang semstinya tidak dilihat seperti kisah di atas? Kita sebagai muslim WAJIB untuk sesegera mungkin memalingkan pandangan.
Sifat-sifat pandangan mata yang dikonsumsi berlebihan:
1.      Mata dan hati punya hubungan yang kuat
Pandangan yang berlebihan jika masuk ke hati akan tertanam dan akan merusak qalbu. Sesungguhnya pandangan itu anak panah racun milik iblis. Iblis akan masuk ke hati melalui pandangan itu.
2.      Hati akan menjadi sibuk
Ketika hati sibuk, salat seseorang menjadi tidak kusyuk.
3.      Ibadah yang dilaksanakan tidak enak/lezat
4.      Kacau hati karena penuh hawa nafsu
5.      Penuh dengan kelalaian
Hal ini sudah terbukti di kalangan masyarakat kita. Saat azan berkumandang banyak dari kita yang mengabaikannya. Saat Allah telah memanggil melalui azan, bukannya bergegas pergi ke masjid tetapi malah tetap asyik dengan kesibukan yang sedang mereka lakukan.
“.... dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS: Al-Kahfi Ayat: 28)

Tidak ada komentar: